Senin, 15 April 2019

#SOFTSKILL - Komputasi Grid (Grid Computing)


Menurut definisi Grid Computing atau Komputasi Grid merupakan salah satu dari tipe Komputasi Paralel, adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer terpisah secara geografis namun tersambung via jalur komunikasi (termasuk Internet) untuk memecahkan persoalan komputasi skala besar. Semakin cepat jalur komunikasi terbuka, maka peluang untuk menggabungkan kinerja komputasi dari sumber-sumber komputasi yang terpisah menjadi semakin meningkat. Dengan demikian, skala komputasi terdistribusi dapat ditingkatkan secara geografis lebih jauh lagi, melintasi batas-batas domain administrasi yang ada.

Latar Belakang
Kebutuhan akan komputasi kinerja tinggi saat ini telah menjadi semakin meningkat seiring dengan semakin banyaknya problem dengan ukuran data yang semakin besar. Akan tetapi tidak semua pihak dapat membangun lingkungan komputasi kinerja tinggi tersebut, dikarenakan keterbatasan sumber daya. Untuk membangun dan mengelola cluster komputasi kinerja tinggi di local site, dibutuhkan keahlian teknis yang cukup spesifik. Salah satu solusi untuk permasalahan ini adalah dengan penggunaan grid computing.
Cloud computing merupakan sebuah mekanisme, dimana sekumpulan TIK resource yang saling terhubung dan nyaris tanpa batas, baik itu infrastruktur maupun aplikasi dimiliki dan dikelola sepenuhnya oleh pihak ketiga sehingga memungkinkan customer untuk menggunakan resource tersebut secara on-demand melalui network baik yang sifatnya jaringan private maupun public (Fikri, dkk., 2015) (Effendi, 2016). Pengguna layanan cloud computing dapat mengakses file secara real time melalui internet tanpa perlu menginstallasi komputer lokal.

Karakteristik Cloud Computing
Lima karakteristik penting dari cloud computing terbagi menjadi lima (Ashari, &Setiawan, 2011) (Fardani, & Surendro, 2011), yaitu :
1) On-demand self-service.
Tanpa melakukan interaksi denganpenyedia layanan, kemampuan komputasi pengguna dapat ditentukan secara otomatis. Kemampuan komputasi seperti server time dan network storage.
2) Broad network access.
Kemampuan yang mengenalkan penggunake berbagai platform seperti teleponseluler, tablet, laptop dan workstationsyang tersedia melalui akses jaringan.
3) Resource pooling.
Sumber daya yang dimiliki penyediaseperti sumber daya penyimpanan,pemrosesan, memori, mesin virtual dansebagainya, disatukan untuk melayani konsumen virtual serta diberi tugas sesuaipermintaan dan secara dinamis. Lokasi sumber daya yang disediakan tidak begitudiketahui oleh pengguna, namun terdapat kemungkinan bahwa lokasi di tingkat yang lebih tinggi dapat ditentukan.
4) Rapid elasticity.
Kemampuan yang elastis, dalam hal ini kapasitas layanan dapat dengan mudah diturunkan atau dinaikan sesuai dengan permintaan pengguna. Kapasitas yang ada dalam layanan ini tidak terbatas.
5) Measured Service.
Selain kemampuan yang elastis, cloud computing juga menyediakan layanan yang dapat digunakan untuk monitoring dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Layanan ini sebagai bentuk transparansi bagi provider dan pengguna, dimana pengguna dapat mengetahui apa saja sumber daya yang telah digunakan, seperti bandwith, penyimpanan dan pemrosesan.

Cara Kerja Grid Computing
Menurut tulisan singkat oleh Ian Foster ada check-list yang dapat digunakanuntuk mengidentifikasi bahwa suatu sistem melakukan komputasi grid yaitu :
1)                  Sistem tersebut melakukan koordinasi terhadap sumberdaya komputasiyang tidak berada dibawah suatu kendali terpusat. Seandainya sumberdaya yang digunakan berada dalam satu cakupan domain administratif,maka komputasi tersebut belum dapat dikatakan komputasi grid.
2)                  Sistem tersebut menggunakan standard dan protokol yang bersifat terbuka(tidak terpaut pada suatu implementasi atau produk tertentu). Komputasigrid disusun dari kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yangfundamental, dibutuhkan untuk mewujudkan komputasi bersama dalamskala besar. Kesepakatan dan standar yang dibutuhkan adalah dalam bidang autentikasi, otorisasi, pencarian sumberdaya, dan akses terhadapsumber daya.
3)                  Sistem tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang canggih,(nontrivial quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan komponen individu dari komputasi grid tersebut

Analisa Grid Computing
Terdapat beberapa alasan mengapa menggunakan cloud computing, yaitu
1) Mengurangi Biaya
Pengguna teknologi cloud, tidak perlu membangun infrastruktur cloud, baik perangkat lunak, perangkat keras, server, jaringan maupun bandwidth, karena semua disediakan oleh perusahaan penyedia jasa cloud. Pengguna cukup membayar sewa sesuai kebutuhan operasionalnya. Dengan demikian maka pengguna akan menghemat biaya.
2) Meningkatan Kapasitas Penyimpanan
Pengguna cloud dapat menentukan sendiri besarnya kapasitas penyimpanan sesuai kebutuhan sehingga menghilangkan kebutuhan upgrade memori komputer.
3) Otomatisasi
Dengan teknologi cloud computing, pengguna ataupun organisasi tidak perlu melakukan pembentukan im khusus untuk menangani update dan back-up sistem. Hal ini dikarenakan server akan selalu di update oleh pihak vendor atau jasa penyedia cloud sesuai permintaan pengguna atau perusahaan.
4) Fleksibel
Fleksibilitas yang ditawarkan cloud computing lebih banyak daripada metode komputasi konvensional. Hal ini dikarenakan cloud computing memiliki fleksibilitas lebih dari sistem komputasi jaringan lainnya, serta menghemat waktu sekaligus biaya untuk para pengguna yang sibuk dan yang tidak mempunyai sumber daya yang tersedia.
5) Lebih Mobilitas
Pengguna dapat mengakses informasi dimanapun mereka berada/ubiquitos selama 24 jam penuh, berarti pekerjaan dapat dilakukan dimana saja dengan menggunakan smartphone, tablet, laptop selama memiliki koneksi dan akses ke jaringan internet.
6) Memungkinkan TIK Untuk Tetap Fokus
Update server yang secara regular dilakukan dan masalah komputasi lain tidak perlu dikhawatirkan, perusahaan/pengguna dapat bebas untuk berkonsentrasi pada inovasi produk perusahaan tanpa memikirkan bagaimana infrastruktur berjalan.
7) Berbagi Sumber Daya
Teknologi cloud computing mempunyai kemampuan untuk berbagi sumber daya (memori, penyimpanan, bandwidth, dan lainnya), sehingga memungkinkan seluruh karyawan untuk mengakses sumber daya melalui cloud computing. Lebih dapat menghemat waktu dan biaya dengan menempatkan sumber daya dalam satu lokasi yang mudah diakses oleh para karyawan.
8) Bisnis Agility
Memungkinkan perusahaan untuk menjadi lebih aktif, dimana kecepatan pemesanan kapasitas dan  layanan yang disediakan oleh pihak provider merupakan elemen penting dari cloud computing. Banyak provider cloud computing yang menggunakan infrastruktur software supaya lebih mudah menambahkan, memindahkan serta mengubah aplikasi sesuai kebutuhan pengguna. Keuntungan besar yang didapatkan oleh pengguna adalah karena cloud computing sangat dinamis dan elastis.
9) Satu Paket Back-up dan Pemulihan
Bencana Cloud computing memberikan kemudahan bagi pengguna dalam hal backup dan juga pemuliahan pasca bencana. Dimana, proses backup dan juga pemulihan ditanggung oleh provider sehingga menghemat dari segi biaya maintanance.

Kelebihan dan Kekurangan Grid Komputing
            Dengan menggunakan grid computing dalam dunia bisnis atau TIK. Grid komputing memiliki kelebihan sebagai berikut.
1) Menghemat biaya investasi. Pengguna tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk penggunaan hardware, pengguna hanya membayar biaya sewa sesuai pemakaian.
2) Dapat menghemat waktu dalam arti pengguna tidak perlu memikirkan tentang penyimpanan maupun pemrosesan karena semua telah disediakan oleh provider.
3) Operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem dapat digunakan dimana saja (anywhere) dan kapan saja (anytime).
4) Menjadikan penggabungan yang terpercaya dan meningkatkan availability serta ketersedian data.
5) Menghemat biaya operasional pada saat realibilitas, serta biaya dan waktu pemulihan yang sangat terjamin.
            Selain itu, grid komputing memiliki kekurangan, yaitu.
1) Koneksi internet merupakan kewajiban dalam cloud computing karena internet merupakan satu-satunya pintu menuju cloud computing. Untuk menunjang hal tersebut, maka diperlukan bandwidth yang memadai serta stabil.
2) Penyewa layanan cloud computing tidak memiliki akses langsung (direct access) ke sumber daya dan juga mengenai kerahasiaan serta keamanan data pengguna. Kerahasiaan serta keamanan data masih menjadi sebuah pertimbangan serius pada layanan cloud computing.
3) Kualitas server juga menjadi salah satu pertimbangan sebelum menggunakan layanan cloud computing. Pengguna akan sangat rugi jika sewaktu-waktu server atau akses program menjadi down. Harus ada penanganan masalah server serta sistem backup (pemulihan) yang baik. Jika tidak ditangani dengan baik, maka pengguna akan mengalami kerugian besar.

Kesimpulan
Dampak positif dari pemanfaatan TIK adalah bagi perusahaan kecil dapat bersaing dengan perusahaan yang lebih besar (enterprise) dengan menggunakan teknologi cloud computing karena menjadi solusi untuk menghemat biaya infrastuktur TIK dalam mengembangkan usaha. Komputasi grid adalah solusi untuk semua masalah ini dan banyak lagi. Mereka menawarkan cara yang nyaman untuk menghubungkan banyak perangkat (misalnya; prosesor, memori dan perangkat I/O)sehingga pengguna akhir dapat, jika diizinkan, menggunakan semua perangkat komputasi gabungan untuk jumlah waktu tertentu. Ada berbagai macam kelompok di masyarakat yang dapat keuntungandari Komputasi Grid. Komunitas seperti pemerintah, lembagakesehatan, kolaborasi ilmu dan lain lain semuanya membutuhkankemampuan untuk berbagi data dan CPU power. Karena ada banyakarea yang dapat mempergunakan grid

 Daftar Pustaka